Dilansir dari Mashable, Senin (18/2/2013), Doctom membuat pengumuman melalui Twitter dengan mengatakan bahwa pembaharuan itu akan diluncurkan dalam beberapa tahun mendatang. Melalui tweet-nya, ia tampak memposisikan Mega sebagai benteng untuk privasi dan kebebasan internet.
Sebagai bentuk perhatian terhadap privasi pengguna, Dotcom pun mewaspadai penyedia layanan email dan server yang berbasis di Amerika Serikat, khususnya seperti Gmail, iCloud, dan Skype, karena pemerintah AS bisa meminta akses ke data pengguna. Pengusaha teknologi itu pun menyarakankan Selandia Baru, wilayah yang ia tinggali saat ini, sebagai wilayah yang benar-benar bisa melindungi privasi pengguna.
Adapun Mega, Dotcom meluncurkan layanan tersebut pada bulan lalu. Ia mengklaim, setiap menit website tersebut berhasil menarik ribuan pendaftar yang tertarik sebagai pengguna.
0 komentar:
Posting Komentar