Bukti baru mengungkap bahwa asteroid kuno bisa menyebabkan badai api (firestorm)
secara global di Bumi. Dampak asteroid tersebut, seperti yang pernah
menghantam Bumi di zaman dinosaurus, dapat menimbulkan kepunahan hingga
80 persen spesies makhluk hidup.
Penelitian terbaru terkait kondisi setelah asteroid raksasa menabrak wilayah Meksiko masa lampau, menunjukkan bahwa peristiwa tersebut bisa memicu badai api global. Badai api ini bisa membakar setiap ranting, semak dan pohon yang ada di Bumi.
Penelitian yang dilakukan Douglas Robertson dari Cooperative Institute for Research in Environmental Sciences (CIRES) mengungkap model yang dapat menunjukan peristiwa tabrakan asteroid. Ketika asteroid menghantam Bumi, maka tumbukan dapat menguapkan sejumlah besar batu yang kemudian ditiupkan tinggi di atas atmosfer Bumi.
Proses tersebut memungkinkan batuan untuk terpental kembali ke udara dan bisa memanaskan atmosfer Bumi bagian atas. Ilmuwan mengatakan bahwa panas yang dihasilkan di atmosfer tersebut bisa mencapai suhu 2.700 derajat Fahrenheit.
Dengan suhu ekstrem tersebut, bisa mengancam kehidupan makhluk hidup Bumi. Tim peneliti mengklaim telah menemukan sedikit arang yang berusia sejak zaman Kapur-Paleogen sekira 66 juta tahun lalu.
Dampak badai api ini juga menimbulkan kebakaran hebat yang dahulu pernah terjadi di zaman hewan purba. "Data kami menunjukkan kondisi saat itu konsisten dengan kebakaran yang meluas di seluruh planet ini," ujar Robertson, peneliti dari CIRES.
Penelitian terbaru terkait kondisi setelah asteroid raksasa menabrak wilayah Meksiko masa lampau, menunjukkan bahwa peristiwa tersebut bisa memicu badai api global. Badai api ini bisa membakar setiap ranting, semak dan pohon yang ada di Bumi.
Penelitian yang dilakukan Douglas Robertson dari Cooperative Institute for Research in Environmental Sciences (CIRES) mengungkap model yang dapat menunjukan peristiwa tabrakan asteroid. Ketika asteroid menghantam Bumi, maka tumbukan dapat menguapkan sejumlah besar batu yang kemudian ditiupkan tinggi di atas atmosfer Bumi.
Proses tersebut memungkinkan batuan untuk terpental kembali ke udara dan bisa memanaskan atmosfer Bumi bagian atas. Ilmuwan mengatakan bahwa panas yang dihasilkan di atmosfer tersebut bisa mencapai suhu 2.700 derajat Fahrenheit.
Dengan suhu ekstrem tersebut, bisa mengancam kehidupan makhluk hidup Bumi. Tim peneliti mengklaim telah menemukan sedikit arang yang berusia sejak zaman Kapur-Paleogen sekira 66 juta tahun lalu.
Dampak badai api ini juga menimbulkan kebakaran hebat yang dahulu pernah terjadi di zaman hewan purba. "Data kami menunjukkan kondisi saat itu konsisten dengan kebakaran yang meluas di seluruh planet ini," ujar Robertson, peneliti dari CIRES.
0 komentar:
Posting Komentar