9 Maret 2013

Fosil Buaya Usia 20 Juta Tahun Ditemukan

Paleontolog dari University of Florida baru-baru ini menemukan dua fosil buaya dalam kondisi utuh serta seekor hewan mamalia yang diduga pernah hidup 20 juta tahun lalu. Hewan purba ini ditemukan selama tugas penggalian yang dimulai sejak 2009 di Panama.

Hewan masa lampau yang diyakini sebagai nenek moyang buaya dan spesies hewan mirip kuda nil ini pernah tinggal di wilayah Amerika Tengah selama zaman Miocene sekira 20 juta tahun lalu. Studi ini laporkan dalam Journal of Vertebrate Paleontology.

Penelitian ini sekaligus memperluas jangkauan hewan purba di daerah subtropis. Ilmuwan juga mencoba memahami bagaimana perubahan ikim dapat mempengaruhi penyebaran spesies saat ini.

Fosil-fosil ini memberi wawasan baru pada pemahaman para ilmuwan tentang distribusi spesies, khususnya waktu sebelum terbentuknya Isthmus of Panama. Puluhan juta tahun lalu, diyakini benua Amerika Utara dan Selatan terpisah oleh laut.

"Kami mencoba memahami bagaimana ekosistem telah merespon hewan bergerak secara jarak jauh dan melintasi hambatan geografis di masa lalu," kata Jonathan Bloch, Vertebrate Paleontology di Florida Museum of Natural History.

Ia menjelaskan, perpindahan spesies ini menunjukkan kemampuan hewan untuk beradaptasi. Selain itu, penyebaran hewan ini juga berpengaruh terhadap peningkatan keanekaragaman spesies hewan turunannya di masa depan.

Peneliti memberikan nama spesies buaya purba baru ini dengan nama Centenariosuchus gilmorei. Nama ini diambil dari seorang penemu Charles Gilmore, yang pertama kali melaporkantemuan fosil buaya yang dikumpulkan selama konstruksi pembangunan kanal 100 tahun lalu.

Sementara hewan mamalia purba baru ini dinamakan Arretotherium meridionale, yang dianggap sebagai kerabat kuda nil. Hewan ini juga dipelajari terkait hubungannya dengan paus modern.

0 komentar: